Aplikasi Time Value of Money: Menilai Aset dan Liabilitas Imbalan Kerja Sesuai PSAK 24

Dalam dunia pekerjaan, imbalan kerja merupakan sebuah konsep yang cukup kompleks. Pedoman akuntansi seperti PSAK 24 didesain untuk memastikan perusahaan melaporkan aset dan liabilitas imbalan kerja secara akurat.

Akurasi pelaporan ini sangat penting. Selain memastikan kesejahteraan karyawan, pelaporan imbalan kerja yang akurat merupakan kewajiban hukum yang harus dipenuhi semua perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

Aset dan Liabilitas Imbalan Kerja

Imbalan kerja menggambarkan seluruh bentuk imbalan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawannya setelah karyawan tersebut memenuhi tugas-tugas yang tertera di dalam kontraknya. Bagi kebanyakan perusahaan, imbalan kerja menempati porsi besar dari pengeluaran sehingga pelaporannya harus dibuat seakurat mungkin.

Aset merupakan sumber daya bernilai ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan yang jika dikelola dengan baik akan memberikan manfaat kepada entitas usaha tersebut. Sumber daya yang termasuk aset di antaranya adalah uang tunai, gedung kantor, properti lain yang dimiliki perusahaan, hingga mesin produksi.

Sementara itu, liabilitas merupakan berbagai hal yang harus dibayarkan perusahaan untuk memastikan kegiatan operasional yang berkelanjutan. Liabilitas perusahaan umumnya adalah gaji karyawan, utilitas, dividen yang harus dibayarkan, dan lain sebagainya.

Dapat dipahami bahwa perusahaan memberikan imbalan (liabilitas) kepada karyawannya dengan menggunakan dana yang tersedia (aset). Begitulah relasi aset dan liabilitas di dalam konteks imbalan kerja.

Perhitungan aktuaria merupakan hal yang sangat penting dalam penerapan PSAK 24 di perusahaan. Dalam konteks laporan imbalan kerja berdasarkan PSAK 24, perhitungan aktuaria menentukan besaran kewajiban imbalan kerja masa sekarang dan biaya layanan sebelumnya yang terkait.

Aktuaria membantu perusahaan mengestimasi jumlah yang menjadi kewajibannya sebagai pemberi kerja, termasuk program pensiun untuk karyawan. Laporan keuangan yang dipublikasi perusahaan pun menjadi lebih andal karena memperhitungkan liabilitas semacam ini.

Pemangku kepentingan perusahaan, seperti karyawan dan pemegang saham, membutuhkan laporan lengkap semacam ini karena memberikan prediksi mengenai kinerja finansial perusahaan ke depannya.

Untuk menghitung aktuaria dalam konteks PSAK 24, salah satu metode yang lazim diterapkan adalah Projected Unit Credit Method (PUCM). PUCM mempertimbangkan setiap periode kerja karyawan dan hak yang akan diterimanya setelah pensiun. Hasilnya adalah kewajiban total yang akan dibayarkan perusahaan ke karyawan tersebut di masa depan.

Misalnya, seorang karyawan mengabdi di perusahaan selama 20 tahun lamanya. PUCM menghitung hak pensiun karyawan setiap tahunnya dan hasilnya terus diakumulasikan. Kewajiban pensiun pun menjadi agregat dari kewajiban perusahaan setiap tahun yang didukung dengan data proyeksi kebutuhan ke depannya.

PUCM mengurangi risiko pencatatan imbalan kerja yang salah. Selain itu, risiko dana pensiun yang terlalu kecil di masa depan juga menurun. Perencanaan keuangan yang baik tersebut pun memastikan bahwa karyawan yang pensiun juga tetap bisa hidup dengan nyaman.

Aplikasi Time Value of Money

Konsep time value of money merupakan konsep yang menggambarkan bahwa sejumlah uang lebih bernilai di masa sekarang dibandingkan dengan uang berjumlah sama di masa depan karena adanya kesempatan untuk menginvestasikan uang tersebut. Hal ini berlaku juga dalam aset dan liabilitas imbalan kerja.

Perhitungan aktuaria dalam PSAK 24 dilakukan sepanjang periode kerja karyawan karena mengikuti konsep time value of money tersebut. Hal ini dilakukan karena liabilitas dari imbalan karyawan (termasuk dana pensiun) berlaku di periode tersebut meskipun belum dibayarkan oleh perusahaan.

Konsep ini juga membantu manajemen dana pensiun perusahaan. Hal tersebut terutama berlaku pada perusahaan yang memiliki DPPK dan menginvestasikan dana pensiun ke instrumen-instrumen investasi.

Bisa dilihat bahwa aset dan liabilitas imbalan kerja merupakan hal yang harus menjadi salah satu fokus utama perusahaan. Implikasinya bagi kesejahteraan karyawan dan keberlangsungan usaha sangat besar.

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *