Valuasi Aktuaria: Urgensinya dalam Industri Asuransi

Aktuaria merupakan suatu jenis pekerjaan yang mungkin masih asing untuk sebagian besar orang. Pasalnya, jenis pekerjaan ini masih tergolong baru di Indonesia. Namun, bukan itu yang akan diulas dalam artikel kali ini, melainkan soal valuasi aktuaria atau sederhananya perhitungan aktuaria dalam bisnis asuransi.

Sekilas Tentang Valuasi Aktuaria

Sebelum membahas perhitungan aktuaria dalam bisnis asuransi, mari pahami terlebih dahulu apa itu aktuaria. Aktuaria berasal dari kosa kata bahasa Latin “actuaris” yang berarti orang yang menulis laporan.

Secara umum, aktuaria dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menggabungkan matematika, statistika, ekonomi, akuntansi, serta manajemen risiko yang kemungkinan akan terjadi dalam suatu perusahaan. Selanjutnya, orang yang menggeluti bidang ini biasa disebut dengan aktuaris.

Sementara itu, valuasi aktuaria merupakan proses perhitungan yang kompleks tetapi penting untuk dilakukan guna mengevaluasi kewajiban di masa depan sehubungan dengan imbalan kerja. Dalam perhitungannya melibatkan penggunaan ilmu matematika, teori keuangan, dan statistik.

Dengan kata lain, perhitungan aktuaria merupakan proses yang kompleks tetapi wajib untuk dilakukan. Pasalnya, proses ini tak hanya membantu perusahaan untuk melakukan pengambilan keputusan. Valuasi ini juga sebagai bentuk pemenuhan kewajiban perusahaan terhadap Standar Akuntansi Keuangan No. 24 (PSAK 24).

Fungsi Valuasi Aktuaria dalam Industri Asuransi

Perhitungan aktuaria diterapkan dalam berbagai jenis industri, salah satunya asuransi. Valuasi ini lebih dari sekadar perhitungan yang dilakukan secara sistematis, tetapi juga memperhitungkan variabel lain. Adapun variabel yang dimaksud adalah ekonomi, finansial, dan demografi yang fluktuatif.

Dalam PSAK 24, semua perusahaan diwajibkan untuk menerapkan valuasi aktuaria guna mengetahui kewajiban imbalan kerja yang harus mereka berikan kepada karyawan. Hal ini termasuk perkiraan biaya masa depan untuk berbagai jenis manfaat seperti asuransi kesehatan setelah pensiun, pensiun, dan lain sebagainya.

Khususnya dalam industri asuransi, aktuaria memiliki beberapa fungsi utama. Fungsi tersebut mencakup penerjemah risiko, penaksir risiko, penilaian terhadap berbagai jenis risiko, dan menghitung kemungkinan munculnya risiko. Agar lebih mudah dipahami, berikut beberapa fungsi praktis dari valuasi aktuaria dalam manajemen industri asuransi:

  • Hasil perhitungan aktuaria dapat digunakan untuk membantu memastikan klien membayar premi asuransi yang sesuai dengan risikonya.
  • Hasil perhitungan aktuaria membantu memastikan premi asuransi yang sudah dibayar klien cukup untuk membayar klaim-klaim yang kemungkinan terjadi dan semua jenis biaya operasional yang digunakan.
  • Hasil valuasi aktuaria digunakan untuk memastikan bahwa premi yang sudah terkumpul atau masuk bernilai wajar.

Sementara itu, secara umum, perhitungan aktuaria dapat digunakan perusahaan untuk melakukan beberapa hal, seperti:

  • Menyusun strategi jangka panjang
  • Memastikan bahwa semua jenis imbalan pasca kerja sudah terkelola dengan baik dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Pentingnya Pencatatan Valuasi Aktuaria di Laporan Keuangan

Pencatatan valuasi aktuaria dalam laporan keuangan memainkan peran krusial dalam operasional industri seperti asuransi. Pasalnya, pencatatan yang akurat dan sistematis menjadi kunci utama untuk memastikan imbalan kerja yang menjadi tanggung jawab perusahaan dapat dievaluasi dengan tepat.

Selain untuk membantu perusahaan mengelola risiko, pencatatan valuasi aktuaria juga memastikan kepatuhan terhadap PSAK 24. Tanda adanya pencatatan valuasi aktuaria, maka besar kemungkinannya perusahaan untuk mengalami ketidakpastian finansial. Perusahaan juga bisa saja mengalami ketidakstabilan kondisi keuangan karena munculnya kewajiban yang tak terduga.

Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan seperti yang bergerak di bidang asuransi mungkin saja tidak menyadari jumlah akurat dari kewajiban mereka. Alhasil, hal seperti ini bisa berujung pada alokasi dana yang tidak tepat, seperti tidak bisa memenuhi klaim klien dan lain sebagainya.

Sementara itu, bila setiap perusahaan melakukan valuasi aktuaria, maka perusahaan bisa menyusun rencana anggaran, pendanaan, hingga imbalan kerja yang akurat dan berkelanjutan. Jadi, itulah pentingnya melakukan perhitungan aktuaria untuk perusahaan, seperti perusahaan asuransi.

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *