Retensi karyawan merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang produktif dan berkualitas selama periode tertentu. Dari sekian banyak faktor yang mampu meningkatkannya, skema pensiun disebut sebagai salah satunya. Namun, perusahaan memerlukan strategi tersendiri agar skema pensiun dapat menjadi alat pendongkrak retensi karyawan.
Apa Itu Skema Pensiun?
Skema pensiun merupakan program tabungan jangka panjang yang disusun oleh perusahaan atau lembaga untuk memberikan penghasilan kepada karyawan setelah mereka pensiun. Program ini dibuat untuk memberikan perlindungan finansial kepada karyawan setelah mereka tidak lagi aktif bekerja serta sebagai penghargaan atas kontribusi karyawan terhadap perusahaan.
Umumnya, di beberapa negara terdapat dua jenis skema pensiun yang diberlakukan, yaitu:
1. Iuran Pasti
Skema iuran pasti atau defined contribution merupakan jenis skema pensiun di mana perusahaan atau peserta pensiun menyisihkan sejumlah uang untuk diinvestasikan ke dalam instrumen keuangan setiap bulannya. Jumlah yang diterima ketika pensiun tergantung berapa banyak yang telah disumbangkan dan bagaimana investasinya dilakukan.
2. Manfaat Pasti
Pada desain manfaat pasti atau defined benefit, jumlah yang akan diterima oleh karyawan saat pensiun telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya jumlahnya dihitung berdasarkan pada masa kerja dan rata-rata gaji selama periode kerja.
Selain kedua jenis skema di atas, ada juga skema fully funded di mana nominal yang akan diterima peserta pensiun disesuaikan dengan besarnya gaji pokok, masa kerja, dan golongan jabatan di perusahaan. Skema ini menggunakan sistem pembayaran pensiun penuh dari iuran antara karyawan dan perusahaan.
Apa pun jenisnya, skema program pensiun sangat penting karena dapat membantu karyawan merencanakan masa depan keuangan setelah pensiun dari dunia kerja.
Strategi Meningkatkan Retensi Karyawan Melalui Skema Pensiun
Setelah memahami apa itu skema pensiun, tentunya Anda dapat menarik kesimpulan bahwa skema ini memiliki hubungan yang erat dengan retensi karyawan. Skema atau program pensiun yang menarik dan berkelanjutan tidak hanya memberikan keamanan finansial bagi karyawan di masa pensiun, tetapi juga dapat menjadi salah satu cara mempertahankan talenta terbaik dalam perusahaan.
Dengan adanya jaminan pensiun yang baik, karyawan cenderung merasa lebih aman dan terikat pada perusahaan sehingga mereka lebih mungkin untuk tetap bertahan dalam pekerjaan mereka daripada mencari kesempatan baru.
Selain itu, desain program pensiun yang menawarkan kontribusi dari perusahaan dapat dianggap sebagai bentuk penghargaan dan investasi pada karyawan, yang dapat meningkatkan loyalitas dan motivasi mereka untuk memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan.
Lalu, bagaimana mengarahkan skema pensiun untuk meningkatkan retensi karyawan? Berikut ini berbagai strategi yang dapat Anda terapkan.
1. Menawarkan Skema yang Komprehensif
Desain program pensiun yang komprehensif dapat menjadi daya tarik bagi karyawan. Dalam penyusunannya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti, manfaat, pilihan investasi, dan keterlibatan perusahaan. Maka, skema tersebut harus mempunyai manfaat pensiun yang sesuai dengan standar industri atau bahkan lebih baik dari standar yang ada.
Perusahaan juga harus memberikan beragam pilihan investasi kepada karyawan agar mereka dapat menyesuaikan strategi investasi dengan preferensi dan tujuan keuangan mereka. Hal yang tak kalah penting yaitu perusahaan diharapkan dapat membangun kontribusi yang kukuh untuk memperkuat manfaat pensiun yang ditawarkan.
2. Edukasi dan Komunikasi yang Efektif
Apresiasi dan penerimaan karyawan terhadap program pensiun perusahaan dapat ditingkatkan melalui edukasi dan komunikasi yang efektif tentang skema yang ditawarkan. Cara edukasi dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi program, seminar dan workshop, serta konsultasi personal.
Dalam sosialisasi program, perusahaan diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan terstruktur tentang program pensiun kepada karyawan baru dan yang sudah lama bekerja. Secara berkala, seminar dan workshop juga perlu diadakan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang manfaat pensiun dan strategi investasi. Selanjutnya, perusahaan perlu memfasilitasi konsultasi personal dengan karyawan untuk membantu mereka merencanakan pensiun dengan lebih baik.
3. Fleksibilitas dalam Desain Skema Pensiun
Fleksibilitas dalam desain program pensiun dapat menjadi faktor penentu dalam memenuhi kebutuhan beragam karyawan. Beberapa aspek fleksibilitas yang dapat dipertimbangkan adalah opsi pensiun dini, pilihan kontribusi, dan fitur pensiun yang dapat disesuaikan.
Opsi pensiun dini dapat diberikan bagi karyawan yang ingin pensiun lebih awal. Langkah lainnya yaitu menyediakan pilihan kontribusi dengan memberikan fleksibilitas dalam tingkat kontribusi karyawan untuk mengakomodasi kebutuhan keuangan pribadi mereka. Terakhir, perusahaan disarankan untuk menyediakan fitur pensiun yang dapat disesuaikan, seperti pensiun sebagian atau pensiun bertahap, sesuai dengan preferensi karyawan.
4. Inovasi dalam Pengelolaan Investasi
Inovasi dalam pengelolaan investasi dalam skema program pensiun dapat membuka peluang baru dan meningkatkan daya tarik program pensiun. Beberapa strategi inovatif yang dapat Anda terapkan meliputi investasi berkelanjutan dan program kemitraan.
Investasi berkelanjutan dapat dilakukan dengan memperkenalkan opsi investasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab sosial untuk menarik karyawan yang peduli lingkungan. Sementara itu, untuk program kemitraan dapat dikembangkan dengan perusahaan investasi atau manajer aset untuk memberikan akses ke layanan investasi yang canggih.
5. Penghargaan dan Insentif Tambahan
Memberikan penghargaan dan insentif tambahan kepada karyawan yang berkontribusi secara signifikan dalam program pensiun dapat menjadi stimulus yang kuat untuk meningkatkan retensi. Beberapa bentuk penghargaan dan insentif tambahan yang dapat dipertimbangkan seperti, bonus pensiun dan kesempatan investasi khusus.
Bonus tambahan dapat diberikan sebagai penghargaan atas kinerja yang luar biasa atau masa kerja yang panjang. Adapun kesempatan investasi khusus yaitu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berinvestasi dalam skema pensiun dengan kondisi khusus atau imbal hasil yang lebih tinggi.
6. Evaluasi dan Penyesuaian Berkelanjutan
Strategi terakhir, penting untuk terus melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap skema tersebut sesuai dengan perubahan kebutuhan dan preferensi karyawan serta perubahan lingkungan bisnis. Langkah-langkah yang dapat diambil termasuk survei karyawan, analisis kinerja program, dan konsultasi dengan tenaga ahli.
Survei karyawan perlu dilakukan secara rutin atau berkala untuk mengumpulkan umpan balik dari karyawan tentang kepuasan dan kebutuhan mereka terkait program pensiun. Selanjutnya, perusahaan harus melakukan analisis kinerja program pensiun untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
Bila perlu, perusahaan dapat berkonsultasi dengan ahli pensiun dan konsultan keuangan untuk mendapatkan wawasan dan saran tentang penyesuaian yang diperlukan. Sebagai aktuaris professional, KKA Arya Bagiastra menyediakan layanan mendesain, menilai, dan mengelola program pensiun perusahaan Anda. Jadi, tidak perlu ragu untuk berkonsultasi sebelum menentukan skema paling tepat dan bagaimana strategi pelaksanaannya untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan menerapkan strategi-strategi di atas secara efektif, Anda dapat meningkatkan retensi karyawan melalui skema pensiun yang menarik dan berkelanjutan. Lebih jauh, posisi perusahaan Anda sebagai tempat kerja yang diinginkan dan dihargai oleh para talenta juga semakin kuat.
No comment