Mengenal Analisis Biaya Program Pensiun Iuran Pasti dan Cara Menghitung Biaya Pensiun

Program Pensiun Iuran Pasti dirancang untuk memberikan manfaat maksimal bagi peserta. Dalam hal kepastian pemenuhan manfaat tersebut, diperlukan analisis biaya yang baik.

Anda bisa menggunakan jasa konsultan aktuaria tepercaya untuk membantu mengelola manajemen risiko dana pensiun dalam rangka mendapatkan manfaat terbaik.

Mengenal Analisis Biaya Vs. Manfaat Program Pensiun dan Tujuannya

Analisis biaya vs. manfaat program pensiun adalah proses yang dilakukan dalam rangka mengevaluasi serta membandingkan biaya dan manfaat yang muncul dari penyelenggaraan program pensiun karyawan.

Nah, tujuan dari analisis biaya ini antara lain adalah:

  1. Menentukan apakah program pensiun memberi nilai tambah bagi karyawan dan perusahaan
  2. Mengukur efisiensi dan keberlanjutan program pensiun
  3. Memastikan bahwa manfaat yang dirasakan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
  4. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas program pensiun

Perihal manfaat program pensiun ini juga dijabarkan pada PSAK 24 atas imbalan kerja. Hal ini terkait standar akuntansi yang diberlakukan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, dan penyajian imbalan kerja, seperti imbalan jangka pendek, jangka panjang, dan pascakerja, termasuk skema dan manfaat pensiun iuran pasti.

Pengertian Program Pensiun Iuran Pasti

Program pensiun iuran pasti (PPIP) adalah program pensiun yang seluruh iuran dan hasil pengembangannya dibukukan dalam rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Contoh dalam skema PPIP adalah perusahaan mengikutsertakan pekerja dalam program pensiun yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

PPIP juga menggunakan rumus yang digunakan untuk menghitung manfaat yang akan diterima oleh karyawan saat mencapai usia pensiun. Iurannya diambil dari besaran yang ditentukan oleh perusahaan dan pekerja (setorannya biasanya dipotong langsung dari gaji), kemudian dana tersebut diinvestasikan pada produk investasi sesuai aturan yang berlaku.

Dibandingkan dengan Program Iuran Manfaat Pasti (PPMP), PPIP memiliki keunggulan, di antaranya:

  1. Jaminan penghasilan saat memasuki usia pensiun
  2. Pengurangan objek pajak Pph 21
  3. Hasil investasi yang diterima bebas pajak
  4. Pajak hanya dibebankan sebesar 5% untuk manfaat di atas 50 juta
  5. Memiliki potensi manfaat pensiun yang sangat besar
  6. Lebih menguntungkan dibandingkan dengan menabung di bank konvensional

Prinsip manfaat pada investasi PPIP adalah high risk high return, sehingga peserta pensiun juga harus bersiap apabila instrumen investasi yang diikuti tidak menunjukkan performa terlalu baik.

Cara Menghitung Biaya Program Pensiun Iuran Pasti

Sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk menyediakan perhitungan aktuaria dana pensiun bagi karyawannya. Dalam Program Pensiun Iuran pasti, terdapat dua komponen biaya yang harus dibayarkan yakni oleh karyawan (iuran) dan perusahaan (beban imbal hasil).

Beban imbal hasil adalah selisih antara imbal hasil yang dijanjikan pemberi kerja dengan imbal hasil yang diperoleh dari investasi dana pensiun.

Berikut contoh perhitungannya:

Karyawan A bekerja di perusahaan N dan ingin merencanakan pensiun melalui PPIP. Besaran Iuran PPIP yang ditetapkan adalah sebesar 10% dari gaji.

Jika gaji bulanan A adalah Rp10.000.000, maka iuran bulanan yang harus disetorkan oleh karyawan adalah: 10% x 10.000.000 = Rp1.000.000

Contoh biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan:

Perusahaan N memiliki 100 karyawan dengan rata-rata gaji Rp10.000.000 per bulan. Perusahaan N menjanjikan imbal hasil sebesar 7% per tahun kepada karyawan. Pada tahun 2023, investasi dana pensiun menghasilkan imbal hasil sebesar 10% per tahun. Maka, biaya PPIP yang harus ditanggung oleh perusahaan adalah:

Iuran pensiun: 10% x Rp10.000.000 x 100 x 12 = Rp12.000.000.000

Beban imbal hasil: (10% – 7%) x 100.000.000.000 (asumsi dana pensiun awal tahun)

Maka, 3% x 100.000.000.000 = Rp3.000.000.000

Rumus biaya pensiun yang harus dikeluarkan perusahaan adalah iuran pensiun + beban imbal hasil. Hasilnya adalah:

Rp12.000.000.000 + Rp3.000.000.000 = Rp15.000.000.000

Jadi, biaya PPIP yang harus ditanggung oleh perusahaan bagi seluruh karyawan pada 2023 adalah Rp15.000.000.000.

Nah, itulah korelasi antara analisis biaya vs. manfaat program pensiun. Diharapkan, peserta bisa memaksimalkan manfaat dari dana pensiun yang diterima dengan perencanaan yang matang.

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *