Penyajian liabilitas merupakan aspek penting sebagai informasi kepada pemangku kepentingan mengenai biaya-biaya yang terkait dengan kewajiban imbalan kerja perusahaan. Guna kondisi laporan keuangan akurat dan transparan. Dengan perhitungan aktuaria yang tepat, perusahaan dapat menghindari risiko overcost dan overtaxation serta meningkatkan estimasi dalam laporan laba rugi. Hasil analisis ini membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategis dan memenuhi standar akuntansi yang berlaku.
Penyajian Liabilitas
Biaya imbalan kerja mencakup berbagai elemen biaya yang terkait dengan kewajiban imbalan kerja, yang meliputi:
- Biaya Jasa Kini: Biaya yang timbul dari jasa yang diberikan oleh karyawan selama periode berjalan. Biaya ini dihitung berdasarkan kenaikan kewajiban imbalan kerja akibat layanan yang diberikan oleh karyawan dalam periode tersebut.
- Biaya Jasa Lalu: Biaya terkait dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan di masa lalu. Perubahan ini bisa terjadi akibat amandemen atau perubahan dalam program imbalan kerja.
- Biaya Bunga: Dari perhitungan bunga atas kewajiban imbalan kerja yang telah ada. Biaya ini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto yang berlaku terhadap kewajiban imbalan kerja di awal periode.
- Harapan dari Hasil Investasi (jika ada): Mengacu pada estimasi return dari dana yang diinvestasikan untuk memenuhi kewajiban imbalan kerja, yang mempengaruhi besarnya dana yang perlu disisihkan perusahaan.
Pengaruh dari kurtailmen dan penyelesaian: dampak perubahan signifikan atau penghentian skema imbalan kerja terhadap kewajiban perusahaan, yang dapat memerlukan penyesuaian dalam laporan keuangan. Pengakuan biaya imbalan kerja dalam laporan laba rugi berdampak langsung pada laba bersih perusahaan. Biaya-biaya ini mengurangi jumlah laba sebelum pajak yang dilaporkan oleh perusahaan.
Contoh Perhitungan Aktuaria dan Pelaporan Keuangannya
PT XYZ adalah perusahaan manufaktur yang memiliki program pensiun untuk karyawannya. Untuk mencatat liabilitas ini, perusahaan menggunakan metode aktuaria Projected Unit Credit (PUC) sesuai dengan PSAK 24 (PSAK 219) untuk melakukan valuasi aktuaria tahun 2023. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan PT XYZ:
1. Menyiapkan data yang dibutuhkan

Pada data keuangan, dapat diambil informasi bahwa:
Adanya tingkat kenaikan gaji menjadi Rp 11.141.836.000,- di tahun 2023. Ini menunjukkan adanya kenaikan gaji atau penambahan jumlah karyawan tetap. Realisasi pembayaran manfaat berkurang sebesar Rp 671.926.227,- dari tahun 2022 ke tahun 2023. Ini menunjukkan adanya penurunan klaim atau perubahan dalam struktur pembayaran manfaat.
Tidak tersedia data realisasi pembayaran manfaat untuk program aktiva, iuran perusahaan tahun berjalan, dan saldo DPLK porsi perusahaan karena tidak relevan atau belum diterapkan dalam kedua periode ini.
2. Menentukan asumsi aktuaria
Asumsi yang digunakan pada 31 Desember 2023 dalam perhitungan dipilih untuk mencerminkan kondisi ekonomi dan demografis terkini serta kebijakan perusahaan. Dari tabel asumsi, dapat diambil informasi bahwa:
- Penurunan tingkat diskonto menunjukkan perubahan kondisi yang mempengaruhi biaya pinjaman dan pengembalian investasi dalam menghitung nilai kini kewajiban pensiun.
- Tidak ada perubahan atau penyesuaian signifikan untuk tingkat harapan investasi atas aktiva program.
- Asumsi kenaikan gaji diproyeksikan konstan sebesar 4% per tahun adalah standar mencerminkan proyeksi ekonomi dan kebijakan internal perusahaan.
- Tabel mortalita TMI IV digunakan untuk mencerminkan tingkat kematian yang realistis berdasarkan data demografis terkini.
- Peningkatan tingkat cacat dari 3.00% ke 5.00% dari TMI IV menunjukkan penyesuaian data terbaru yang mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan atau kondisi kerja.
- Tingkat pengunduran diri yang tertera disesuaikan berdasarkan usia karyawan dan data historis pengunduran diri dalam perusahaan.
- Metode Projected Unit Credit IFRIC dipilih untuk keseragaman dan kepatuhan terhadap standar akuntansi internasional yang berlaku, memastikan perhitungan yang konsisten dan dapat dibandingkan.
- Usia pensiun normal ditetapkan pada 55 tahun sesuai dengan kebijakan perusahaan dan peraturan yang berlaku, mencerminkan harapan pensiun yang realistis bagi karyawan.
3. Perhitungan Liabilitas
Manfaat yang Diterima
Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak sesuai PERATURAN PERUSAHAAN dan UU Cipta Kerja No. 6 Tahun 2023;
Usia pensiun normal adalah 55 tahun.
Formula Manfaat
• Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Masa Kerja sesuai PERATURAN PERUSAHAAN dan UU Cipta Kerja No. 6 Tahun 2023:
- Uang Penggantian Hak sesuai PERATURAN PERUSAHAAN and UU Cipta Kerja No. 6 Tahun 2023:
Uang Penggantian Hak yang diterima meliputi:
-
- Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
- Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
- Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.
TABEL 1 – Ikhtisar Data dan Asumsi Aktuaria Perhitungan per 31 Desember 2023
Berdasarkan data dan asumsi yang diterima dari perusahaan, didapatkan hasil perhitungan aktuaria valuasi 31 Desember 2023 sebagai berikut.
- Nilai Kini Kewajiban (PVDBO) sebesar Rp 115.756.459.885,-
- Biaya Jasa Kini (CSC) sebesar Rp 8.657.911.576,-
- Biaya Jasa Lalu sebesar (Rp 9.483.180.056,-)
Pada valuasi 31 Desember 2023, kemungkinan muncul Biaya Jasa Lalu dikarenakan:
- Perbedaan Usia Pensiun: Jika usia pensiun yang ditetapkan dalam peraturan baru berbeda dari sebelumnya, biaya jasa lalu akan timbul.
- Mutasi Karyawan: Perubahan jumlah atau status karyawan yang memengaruhi kewajiban perusahaan.
- Perbedaan Asumsi: Adanya perubahan asumsi aktuaria sebelumnya, seperti tingkat kenaikan gaji atau tabel mortalitas, juga dapat menyebabkan munculnya biaya jasa lalu.
Setelah ditelusuri, PT XYZ ini terdapat perbedaan metode dari standar yang digunakan sebelumnya. Juga adanya perubahan Peraturan Program Pensiun di tahun 2022 dan 2023, menyebabkan munculnya selisih PVDBO dan CSC berdasarkan Peraturan Lama dan Peraturan Baru sebagai Biaya Jasa Lalu sesuai yang tertera pada Tabel 1.
TABEL 2 – Perhitungan (Keuntungan) / Kerugian Aktuarial Perhitungan per 31 Desember 2023
Dari Tabel 2 Perhitungan Aktuaria Periode 2023, bisa didapat informasi bahwa:
- Nilai Kini Kewajiban pada Awal Periode (Rp 106.116.563.084,-) yang langsung diambil dari Nilai Kini Kewajiban Aktual Akhir periode 2022.
- Nilai Kini Kewajiban pada Akhir Periode – Perkiraan (Rp 109.404.171.563,-), proses perhitungannya: Nilai Kini Awal Periode + Biaya Jasa Lalu Vested + Biaya Bunga + Biaya Jasa Kini – Pembayaran Manfaat. Total perubahan ini memberikan nilai perkiraan kewajiban pada akhir periode sebesar Rp109.404.171.563,-
- Nilai Kini Kewajiban pada Akhir Periode – Aktual (Rp 115.756.459.885,-), proses perhitungannya:
- Nilai Perkiraan: Awalnya dihitung menjadi Rp 109.404.171.563. Keuntungan/Kerugian Aktuaria pada Kewajiban: Penyesuaian sebesar Rp6.352.288.322, yang merepresentasikan perubahan aktual yang berbeda dari perkiraan.
- Penambahan sebesar Rp 4.761.802.652,menunjukkan dampak dari perubahan asumsi keuangan seperti tingkat diskonto atau inflasi.
- Penambahan sebesar Rp 1.590.485.670 mencerminkan penyesuaian berdasarkan pengalaman aktual dibandingkan dengan asumsi sebelumnya.
Maka, keuntungan/kerugian aktuaria pada Nilai Kini Kewajiban didapat ‘Kerugian Aktuaria’ karena perbedaan antara Nilai Aktual yang lebih besar dari Nilai Perkiraan, sejumlah Rp 6.352.288.322,-, yang merupakan hasil dari penyesuaian terhadap berbagai asumsi dan pengalaman aktual selama periode berjalan.
TABEL 3 – Pendapatan Komprehensif Lainnya Perhitungan per 31 Desember 2023
OCI mencatat perubahan signifikan dalam liabilitas atau aset pensiun tanpa mempengaruhi laporan laba rugi secara langsung. Pada Tabel 3 dapat diambil informasi bahwa Pendapatan Komprehensif Awal Periode 2023 — yang merupakan pendapatan komprehensif akhir periode 2022, ditambah total keuntungan / kerugian aktuaria — yang mana dalam contoh ini adalah kerugian aktuaria seperti yang dijelaskan pada Tabel 2, jadi 22.949.386.905 + (-6.352.288.322). Hasilnya Rp 16.597.098.583,- sebagai Pendapatan Komprehensif Lainnya Akhir Periode 2023.
TABEL 4 – Posisi Pendanaan dan Pengakuan Liabilitas/(Aset) dalam Neraca Perhitungan per 31 Desember 2023
Dari Tabel 4 Perhitungan Aktuaria Periode 2023, bisa didapat informasi bahwa:
- Liabilitas/(Aset) Awal Periode (Rp 106.116.563.084,-) yang diperoleh langsung dari neraca pada akhir 2022 dan digunakan sebagai nilai awal untuk perhitungan kewajiban pada tahun 2023.
- Beban/(Pendapatan): Rp 7.027.357.188,- dihitung dari komponen biaya seperti biaya jasa kini, biaya bunga, dan biaya jasa lalu, dikurangi dengan kontribusi perusahaan dan perubahan lain yang relevan dalam kewajiban pensiun selama periode tersebut. Perhitungan nilai ini dijelaskan pada Tabel 5.
- Realisasi Pembayaran Manfaat (Rp 3.739.748.709,-) yang diperoleh dari data keuangan perusahaan terkait selama tahun tersebut.
- Pendapatan Komprehensif Lainnya: Rp 6.352.288.322 yang telah dijelaskan pada Tabel 3 sebelumnya.
- Total Liabilitas/(Aset) Akhir Periode berasal dari penjumlahan Liabilitas Awal Periode, Beban/Pendapatan dan Pendapatan Komprehensif Lainnya, lalu dikurangi dengan Realisasi Pembayaran Manfaat. Jadi, diperoleh hasilnya Rp 115.756.459.885,-
TABEL 5 – Pengakuan Beban / (Pendapatan) yang diakui dalam Laba Rugi Perhitungan per 31 Desember 2023
Dari Tabel 5 Perhitungan Aktuaria Periode 2023, bisa didapat informasi bahwa:
- Biaya Jasa Kini yang didapat berdasarkan data dan asumsi terkini adalah sebesar Rp 8.657.911.576,-
- Biaya Bunga: Berdasarkan data dan asumsi pada Tabel 1 yang ada sebelumnya, biaya ini dihitung dari Nilai Kini Kewajiban Awal Periode dikalikan dengan Tingkat Diskonto Awal Tahun. Jadi 106.116.563.084 x 7,40% hasilnya Rp 7.852.625.668,-
- Total Beban/Pendapatan yang Diakui dalam Laporan Laba/Rugi dihitung dari penjumlahan Biaya Jasa Kini dengan Biaya Bunga dan Biaya Jasa Lalu – Vested. Jadi 8.657.911.576 + 7.852.625.668 + (-9.483.180.056). Hasilnya adalah Rp 7.027.357.188,-
No comment