Koperasi merupakan lembaga keuangan yang bertujuan untuk melayani anggotanya. Lembaga ini membagikan sisa hasil usaha (SHU) kepada anggotanya secara berkala. Akan tetapi, risiko aktuaria yang tidak terdeteksi menghambat perhitungan SHU yang optimal.
Pentingnya Perhitungan Hasil Usaha Koperasi yang Tepat
Menghitung hasil usaha koperasi secara akurat sangat penting untuk keberlanjutan lembaga tersebut. Dampak dari tingkat akurasi perhitungan yang tinggi adalah:
1. Transparansi pengelolaan dana
Koperasi merupakan lembaga yang mendapatkan kapital dari anggotanya. Meskipun begitu, tidak semua anggota memiliki peran aktif dalam kegiatan sehari-hari koperasi tersebut. Laporan hasil usaha koperasi merupakan upaya manajemen koperasi untuk bersikap transparan terhadap anggotanya.
Perhitungan yang jelas mampu menunjukkan jika terjadi penyalahgunaan dana anggota, maupun jika ada unit usaha koperasi yang tidak baik kinerjanya. Dengan begitu, anggota koperasi bisa menemukan solusi bersama.
2. Pembagian SHU yang sesuai
Tujuan utama koperasi adalah mensejahterakan anggotanya. Orang-orang yang terlibat di dalam koperasi tentunya mengharapkan dana yang mereka investasikan ke lembaga tersebut bisa tumbuh nilainya.
Perhitungan hasil usaha yang akurat dapat memastikan bahwa SHU yang dibagikan ke anggota memang sesuai dengan pendapatan yang diterima koperasi. Perhitungan yang akurat juga membantu koperasi membidik potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk memaksimalkan pendapatannya.
3. Alokasi dana yang lebih akurat
Hasil usaha koperasi tidak hanya dibagikan kepada anggota. Koperasi biasanya juga mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan sosial, pendidikan, investasi, maupun cadangan modal.
Apabila koperasi tidak menghitung hasil usahanya secara akurat, maka alokasi dananya juga menjadi kurang akurat. Koperasi pun menjadi kesulitan untuk mengoptimalkan manfaat pendapatannya, baik untuk masyarakat sekitar maupun pengembangannya di masa depan.
Mengelola Risiko Aktuaria
Aktuaria merupakan sebuah studi yang fokus terhadap pengukuran risiko dalam suatu institusi keuangan dengan menggunakan model matematika dan ilmu statistika. Profesional yang bekerja di bidang ini disebut sebagai aktuaris.
Studi ini sangat penting diterapkan di lembaga keuangan karena industri keuangan merupakan industri dengan risiko yang cukup tinggi. Apabila sebuah lembaga keuangan, seperti koperasi, tidak bisa memprediksi risiko yang akan dihadapinya di masa depan, ada kemungkinan institusi tersebut bisa gulung tikar.
Sebagai contoh, sebuah koperasi menginvestasikan sebagian hasil usahanya ke sebuah instrumen dengan tingkat risiko yang sangat tinggi. Saat waktu pembagian hasil usaha berikutnya, koperasi menemukan bahwa investasi tersebut justru merugi. Hal tersebut berdampak pada penurunan SHU yang diterima oleh anggota.
Karena itu, pengelolaan risiko aktuaria yang baik menjadi kewajiban sebuah koperasi. Perhitungan aktuaria yang akurat memberikan informasi mengenai apa saja beban finansial yang kemungkinan dihadapi perusahaan di masa depan.
Data tersebut membuat perusahaan dapat mengantisipasi permasalahan yang dapat muncul nantinya. Ketika rencana pengelolaan risiko tersebut dibuat secara matang, organisasi dapat keluar dari situasi sulit dengan lebih mudah.
Organisasi tersebut pun menjadi lebih cerdas di dalam merancang anggarannya. Setiap pos dana akan dibuat menjadi seefisien mungkin untuk meminimalisasi risiko dan memaksimalkan SHU yang diterima oleh anggotanya.
Kesesuaian dengan PSAK 24
Salah satu risiko aktuaria yang patut diperhitungkan koperasi adalah terkait PSAK 24. Standar akuntansi yang sekarang disebut PSAK 219 ini menghitung imbalan pascakerja pegawai koperasi.
Koperasi diharapkan menerapkan safety net, seperti program asuransi kesehatan dan pensiun, untuk pegawainya. Pedoman PSAK 24 memberikan standar untuk melakukan perhitungan tersebut secara akurat.
Risiko aktuaria merupakan sebuah hal yang tidak bisa diabaikan oleh pihak pengelola koperasi. Koperasi wajib memiliki rencana untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depannya.
No comment